Quotes Instagram Astetik Trend 2022

Makalah-Prasyarat Tes Yang Baik dalam Evaluasi Pembelajaran

PRASYARAT TES YANG BAIK DALAM EVALUASI PEMBELAJARAN





KATA PENGANTAR
Puji syukur  kepada Allah Yang  Maha  Esa. Yang telah memberi taufiq dan hidayah kepada hambanya sehingga penyusunan Makalah yang berjudPrasyarat Tes yang Baik dalam Evaluasi Pembelajaran PAI” ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam tetap kami panjatkan kepada revolusi akbar  yakni Nabi Muhammad SAW. Yang mana berkat jasa dan perjuangannya seluruh umat manusia dapat menikmati terangnya dunia ini yakni dengan addinul Islam (agama Islam).
Kami sangat menyadari, bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangannya. Oleh karena itu, kritik serta sarannya dari semua pihak, menuju perbaikan dan penyempurnaan Makalah ini kami harapkan.        
Dengan terselesaikannya Makalah ini, dengan segala kerendahan hati kami menghaturkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak-pihak yang membantu terselesaikannya makalah ini, mudah-mudahan jasa-jasa mereka di beri penghormatan oleh Allah SWT. Aamiin


Sangkapura, 02 Oktober 2019
Penulis











BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar sebagai bagian dari peningkatan kualitas pendidikan dapat dilakukan melalui sistem penilaian. Dalam  penilaian  proses dan hasil belajar siswa di sekolah, aspek aspek yang berkenaan dengan pemilihan alat penilaian, penyusunan soal, pengolahan dan interpretasi data hasil penilaian, analisis butir soal untuk memperoleh kualitas soal yang memadai, serta pemanfaatan data hasil penilaian sangat berpengaruh terhadap kualitas lulusan.
Oleh karena itu, dalam mengevaluasi pembelajaran, tidaklah lepas dari syarat syarat yang harus ditempuh dalam kegiatan perencanaan dan penyusunan tes pembelajaran. Tentunya agar tes yang dihasilkan bermutu dan mampu menambah pengetahuan serta mampu memperdalam materi yang telah disampaikan sebelumnya. Oleh karena itu, dalam makalah ini, akan kami sajikan syarat dari pada perencanaan dan penyusunan tes pembelajaran.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimana Pengertian Tes?
2.      Bagaimana Prasyarat Perencanaan Tes dalam Evaluasi Pembelajaran?
3.      Bagaimana Langkah-langkah Penyusunan  Tes dalam Evaluasi Pembelajaran?





BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Tes
Tes merupakan suatu alat penilaian dalam bentuk tulisan untuk mencatat atau mengamati prestasi siswa yang sejalan dengan target penilaian. Jawaban yang diharapkan dalam tes  dapat secara tertulis, lisan atau perbuatan. Kemudian Zainul dan Nasition mendefinisikan tes sebagai pertanyaan atau seperangkat tugas yang direncanakan untuk memperoleh informasi atau memperlihatkan prestasi siswa yang berkaitan dengan tujuan yang telah ditentukan.[1]
Dalam hal ini perlu dibedakan antara tes, testing, testee dan tester. Testing adalah saat pada waktu tes tersebut dilaksanakan (saat pengambilan tes). Sementara itu Gabel  menyatakan bahwa testing menunjukkan proses pelaksanaan tes.  Testee adalah responden yang  mengerjakan tes. Mereka inilah yang akan dinilai atau diukur  kemampuannya. Sedangkan Tester  adalah seseorang yang diserahi tugas untuk melaksanakan pengambilan tes kepada responden.[2]
Jadi, dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa tes merupakan alat penilaian yang berupa pertanyaan atau seperangkat tugas yang direncanakan memperlihatkan seberapa jauh tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dicapai oleh siswa.
B.     Prasyarat Perencanaan Tes dalam Evaluasi Pembelajaran
Sebelum evaluasi hasil belajar dilaksanakan, harus disusun terlebih dahulu perencanaannya secara baik dan matang.  Perencanaan evaluasi hasil belajar itu umumnya mencakup 6 jenis kegiatan :
1.      Merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi
Perumusan tujuan sangatlah penting, sebab tanpa tujuan yang jelas maka evaluasi hasil belajar akan berjalan tanpa arah.
2.      Menetapkan aspek aspek yang akan dievaluasi
Misalnya aspek kognitif, afektif atau psikomotor.
3.      Memilih dan menentukan teknik apakah yang akan digunakan dalam pelaksanaan evaluasi.
Misalnya dengan menggunakan teknis tes atau nontes.
4.      Menyusun alat alat pengukur yang akan dipergunakan dalam pengukuran dan penilaian hasil belajar peserta didik.
5.      Menentukan tolak ukur, norma atau kriteria yang akan dijadikan  pegangan atau patokan dalam memberikan interpretasi terhadap data hasil evaluasi.
6.      Menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi hasil belajar itu sendiri (kapan dan seberapa sekali evaluasi akan dilaksanakan).[3]
Dalam merencanakan tes evaluasi pembelajaran, hendaklah memenuhi persyaratan tes yang baik, yaitu :
a.       Validitas
Sebuah data dikatakan valid apabila sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya, dapat memberikan gambaran tentang data secara benar sesuai dengan kenyataan atau keadaan yang sesungguhnya.
b.      Reliabilitas
Kata reliabilitas berasal dari bahasa inggris reliability yang berasal dari kata reliable yang artinya dapat dipercaya. Suatu tes bisa dikatakan dapat dipercaya jika memberikan hasil yang tetap apabila diteskan beberapa kali akan menunjukkan ketetapan.
c.       Objektivitas
Obyektivitas dapat diartikan sebagai tidak adanya unsur pribadi yang mempengaruhi terutama dalam kegiatan penskoran atau sistem skoringnya. Apabila dikaitkan dengan reliabilitas maka objektivitas menekankan ketetapan (consistency) pada sistem skoring, sedangkan reliabilitas menekankan ketetapan dalam hasil tes.
d.      Praktikabilitas (practicability)
Sebuah tes dikatakan memiliki praktikability yang tinggi apabila tes tersebut bersifat praktis, mudah pengadministrasiannya.
Tes yang praktis adalah tes yang :
1)      Mudah dilaksanakan, misalnya tidak menuntut peralatan yang banyak dan memberi kebebasan kepada siswa untuk mengerjakan terlebih dahulu bagian yang dianggap mudah oleh siswa.
2)      Mudah pemeriksaannya, artinya bahwa tes itu dilengkapi dengan kunci jawaban maupun pedoman skoringnya.
3)      Dilengkapi dengan petunjuk petunjuk yang jelas sehingga dapat diberikan / diawali oleh orang lain.


C.    Langkah-langkah Penyusunan Tes dalam Evaluasi Pembelajaran
Ada beberapa langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menyusun tes evaluasi pembelajaran antara lain:
1.      Merujuk pada Silabus
Biasanya suatu sekolah/lembaga pendidikan telah mempunyai Silabus untuk setiap mata pelajaran. Silabus berisikan pokok-pokok bahasan yang akan diajarkan dalam satu semester. Silabus diperlukan pada waktu membuat kisi-kisi soal agar soal yang dibuat mewakili semua pokok bahasan yang ada sehingga akhirnya dapat dilihat apakah tujuan pembelajaran tercapai atau tidak.[4]
2.      Menyusun Kisi-kisi Soal
Menyusun kisi-kisi merupakan langkah awal yang harus dilakukan setiap kali menyusun tes dan menulis soal. Dengan adanya kisi-kisi, penyusunan soal dapat menghasilkan tes yang relatif sama.  Kisi-kisi tes adalah suatu format atau matriks yang memuat kreteria butir soal yang diperlukan dalam menyusun tes. Oleh karena itu, kisi-kisi yang baik harus memenuhi beberapa kareteria, yaitu; 1) dapat menggambarkan keterwakilan isi kurikulum, 2) komponen yang membentuk kisi-kisi harus jelas, rinci, dan mudah dipahami, dan 3) Setiap indikator dapat dituliskan butir soalnya.[5]
3.      Menyusun Soal
Soal dapat disusun dalam bentuk tes objektif maupun tes esai.Sebagai bahasan dalam tulisan ini penulis memilih bentuk tes objektif dengan bentuk soal tes pilihan ganda. Jumlah soal yang disusun harus melebihi jumlah yang dibutuhkan dan disusun sesuai kisi-kisi. Sukar atau mudahnya suatu soal bukan semata-mata ditentukan oleh materi soal, akan tetapi ditentukan juga oleh teknik penyusunannya.[6]
Beberapa butir pernyataan yang merupakan bagian pokok dalam pedoman umum penulisan butir soal tes pilihan ganda adalah sebagai berikut:
a.       Butir soal harus sesuai dengan indikator.
b.      Pokok soal dan pilihan jawaban harus dirumuskan secara jelas, singkat, padat,dan tegas, sehingga perumusan tersebut hanya mencakup pernyataan yang diperlukan saja.
c.       Pokok soal jangan memberi petunjuk ke arah jawaban yang benar.
d.      Pokok soal dan pilihan jawaban tidak mengandung pernyataan yang bersifat negatif ganda.
e.       Pilihan jawaban yang merupakan kunci jawaban harus menunjukan kebenaran mutlak dan terbaik.
f.        Pilihan jawaban harus homogen dan logis secara materi dan bahasa.
g.      Panjang rumusan pilihan jawaban harus relatif sama.
h.      Pilihan jawaban sebaiknya jangan memakai bunyi “semua pilihan jawaban di atas salah “atau “semua pilihan jawaban di atas benar”.
i.        Pilihan jawaban berbentuk angka harus disusun berdasarkan urutan kecil ke besar atau sebaliknya.[7]
4.      Melaksanakan Uji Coba Tes
Agar memperoleh soal/tes yang baik maka soal/test tersebut harus diuji coba terlebih dahulu dan hasilnya dianalisis sehingga memenuhi syarat-syarat tes yang baik. Peserta uji coba misalnya adalah siswa, maka siswatersebut harus mempunyai status sama dengan peserta tes yang sebenarnya.
5.      Membuat Skor
Setelah soal diuji coba maka selanjutnya dibuat skor masing-masing siswa (peserta yang diuji coba). Misal, jika siswa menjawab benar diberi skor 1, dan bila siswa menjawab salah atau tidak menjawab diberi skor 0. Semua skor yang diperoleh untuk setiap siswa dibuat dalam bentuk tabel.[8]
    Sedangkan menurut Martinis Yamin dalam bukunya “Stategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi” bahwa dalam menyusun tes, tedapat langkah-langkah yang harus ditempuh sebagai berikut:
1.      Menyusun spesifikasi tes, dalam langkah ini ada beberapa hal yang harus dilakukan yakni: menentukan tujuan tes, menyusun kisi-kisi tes dan menentukan panjang tes.
2.      Menulis soal tes
3.      Menelah soal tes
4.      Melakukan uji coba tes
5.      Menganalisis butir soal
6.      Memperbaiki tes
7.      Melaksanakan tes.[9]


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Dari uraian di atas, penulis dapat menyimpulkan bahwa tes merupakan alat penilaian yang berupa pertanyaan atau seperangkat tugas yang direncanakan memperlihatkan seberapa jauh tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dicapai oleh siswa. Sebelum membuat dan melaksanakan tes ada beberapa persyaratan yang harus diperhatikan, diantaranya:  menentukan tujuan tes, menentukan aspek-aspek yang akan dites, Memilih dan menentukan teknik apakah yang akan digunakan dalam pelaksanaan evaluasi, dan sebagainya. Sehingga hasil yang didapat sesuai dengan target dan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. 












DAFTAR PUSTAKA
Kadir, Abdul.“Menyusun dan Menganalisis Tes Hasil Belajar”, Al-Ta’dib, 2 (Juli-Desember, 2015).
Sudiyono, Anas. 1998. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Yamin, Martinis. 2012. Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi. Ciputat: Refensi GP Press Group.
Zainul dan Nasution. 2001. Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Dirjen Dikti.



[1] Zainul dan Nasution, Penilaian Hasil Belajar (Jakarta: Dirjen Dikti, 2001), 17.
[2] Ibid.
[3] Anas Sudiyono, Pengantar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 1998 ) 59
[4] Abdul Kadir, “Menyusun dan Menganalisis Tes Hasil Belajar”, Al-Ta’dib, 2 (Juli-Desember, 2015), 72.
[5] Ibid.
[6] Ibid.
[7] Ibid., 73.
[8] Ibid.
[9] Martinis Yamin, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi (Ciputat: Refensi GP Press Group, 2012),151.

Comments